Terumbu Karang dan Perubahan Iklim

oleh Accen T Tarigan
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
LABORATORIUM KOMPUTER ILMU KELAUTAN

Rusaknya Terumbu Karang Oleh Perubahan Iklim

Karang merupakan salah satu komponen utama sumber daya pesisir dan laut utama. Terumbu karang merupakan kumpulan fauna laut yang berkumpul menjadi satu membentuk terumbu. Struktur tubuh karang banyak terdiri atas kalsium dan karbon. Hewan ini hidup dengan memakan berbagai mikroorganisme yang hidup melayang di kolom perairan laut.Terumbu karang adalah struktur hidup yang terbesar dan tertua di dunia. Untuk sampai ke kondisi yang sekarang, terumbu karang membutuhkan waktu berjuta tahun. Tergantung dari jenis, dan kondisi perairannya, terumbu karang umumnya hanya tumbuh beberapa milimeter saja per tahunnya. Yang ada di perairan Indonesia saja saat ini paling tidak mulai terbentuk sejak 450 juta tahun silam. Terumbu Karang menjadi rumah bagi ribuan spesies makhluk hidup. Jika rumahnya saja dalam kondisi tidak baik atau bahkan hancur, bisa dibayangkan berapa banyak makhluk hidup yang terancam punah.

Eksistensi Indonesia sebagai salah satu pusat terumbu karang diyakini terus mengalami degradasi. Tentunya masalah itu, akan semakin meluas jika tidak segera diambil langkah-langkah untuk melestarikannya. Sebagai salah satu negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia juga dikenal sebagai salah satu pusat keanekaanragama hayati laut dunia dengan kekayaan terumbu karangnya. Indonesia memiliki kawasan terumbu karang yang terbesar di dunia. Indonesia memiliki garis pantai kira-kira 2.915.000 dimana daerah terumbu karang menghuni hampir 51.020 m2. Sebagai daerah equatorial yang memiliki keragaman karang yang sangat besar, Indonesia memiliki 17% dari keanekaragaman yang ada di dunia. Hampir semua spesies terumbu karang yang ada di dunia berada di Indonesia. Namun sayangnya, saat ini kekayaan terumbu karang Indonesia justru terancam rusak akibat berbagai hal, salah satu nya adalah karena perubahan iklim. Ketergantungan akan sinar matahari mengakibatkan terumbu karang hanya dapat hidup pada daerah yang masih mendapat intensitas cahaya matahari sepanjang tahun sehingga pada umumnya mendiami perairan pantai pada kedalaman 0 hingga 90 m. Ekosistem karang pada umunya dapat dijumpai pada lintang 250 S dan 250 N, hal ini dikarenakan pada kondisi ini terumbu karang dapat melakukan proses metabolisme yang optimal bagi kehidupannya walaupun ada sebagian kecil karang yang berada di lintang tinggi.

Isu mengenai global warming yang banyak dibicarakan, berdampak besar pada terumbu karang. Peningkatan suhu permukaan laut telah menyebabkan pemutihan karang (bleaching) yang lebih parah dan lebih sering. Peristiwa-peristiwa alam seperti El Nino dan Tsunami juga menyebabkan kerusakan yang serius terhadap kelangsungan hidup terumbu karang. Di dasar laut, terumbu karang akan menjadi biota yang paling terancam dampak perubahan iklim karena sifatnya yang sensitif terhadap kenaikan suhu. Perbedaan suhu, betapa pun kecilnya, misalnya satu hingga dua derajat Celsius, dalam beberapa pekan saja akan membuat terumbu karang mati. Badai El Nino yang terjadi lebih dari satu dekade silam, misalnya, membuat hampir separuh gugusan terumbu karang Indonesia rusak. Padahal terumbu karang merupakan rumah tempat ikan mencari makan.

Kerusakan terumbu karang berdampak langsung pada ekosistem. Ikan akan lenyap karena tak ada sumber makanan. Penyu yang mencari makan di sekitar karang akan berpindah ke tempat lain. Laut menjadi kolam mati, yang tak memberikan nilai ekonomi. Teluk Jakarta adalah contoh laut yang akan menjadi kolam mati. Kepala Pusat Penelitian Oseanografi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Suharsono mengatakan sekitar 98 persen terumbu karang di Jakarta dalam kondisi rusak berat .

Dampak perubahan iklim pada kelestarian terumbu karang dunia menjadi perhatian serius dari enam negara di kawasan Coral Triangle (segi tiga terumbu karang dunia-red). Jika dunia tidak mengambil tindakan efektif terhadap perubahan iklim, terumbu karang akan hilang dari kawasan Coral Triangle pada akhir abad ini, kemampuan daerah pesisir menghidupi daerah sekitarnya akan berkurang 80 persen, dan penghidupan sekitar 100 juta orang akan hilang atau mengalami dampak sangat buruk.

Sebagai gambaran, di tahun 2005, sektor perikanan Indonesia saja telah menyumbangkan 7,5 juta pekerjaan atau lebih dari US$ 10,67 milyar. Belum termasuk pemasukan dari sektor turisme dan konservasi pesisir dan laut. Sementara Coral Triangle mencakup pantai, terumbu karang, dan laut dari enam negara – Indonesia, Filipina, Malaysia, Papua Nugini, Kepulauan Solomon, dan Timor Leste.
Tapi aksi global perubahan iklim yang efektif dan keprihatinan regional terhadap permasalahan penangkapan ikan secara berlebihan (over-fishing) dan pencemaran dapat mencegah bencana, seperti yang dijelaskan oleh WWF dalam kajian kemungkinan skenario tentang lingkungan, ekonomi dan sosial di World Ocean Conference.

Coral Triangle and Climate Change: Ecosystems, People, and Societies at Risk, dibuat berdasarkan lebih dari 300 publikasi studi ilmiah dan termasuk karya lebih dari 20 pakar di bidang-bidang, seperti biologi, ekonomi, dan perikanan, yang menunjukkan dua kemungkinan masa depan di abad ini bagi lingkungan laut terkaya di dunia.

Coral Triangle, hanya 1 persen dari permukaan bumi, mencakup 30 persen dari terumbu karang dunia dan 76 persen dari spesies karang yang membentuknya, dan lebih dari 35 persen dari spesies ikan terumbu karang juga sebagai tempat bertelurnya ikan yang strategis secara ekonomis, seperti ikan tuna. Di kawasan Coral Triangle ini tingkat spesies karang yang tertinggi ditemukan di tanjung kepala burung Papua, yang menjadi tuan rumah bagi lebih dari 574 spesies – 4 kali lipat seluruh spesies di Samudra Atlantik.

Ancaman terhadap kelangsungan hidup terumbu karang, mengakibatkan kerusakan lingkungan yang besar. Terumbu karang yang merupakan sentral dari ekosistem laut sangat mempengaruhi kehidupan di laut. Komposisi oksigen di laut menjadi berkurang. Banyak biota laut, baik hewan maupun tumbuhan akan ikut musnah jika terumbu karang menjadi rusak. Selain itu, di daerah-daerah pesisir pantai akan mudah terjadi abrasi, mengakibatkan perubahan lingkungan yang drastis dan membuat tidak adanya perlindungan terhadap daerah pantai. Berbagai pencemaran yang terjadi bukan hanya merusak laut tapi juga mengancam kesehatan manusia. Ikan yang ditangkap dengan menggunakan racun kemudian di konsumsi sangat membahayakan manusia.

Hal di atas menggambarkan bahwa ekosistem pesisir dan laut sangat rentan terhadap pemanasan global, yang pada akhirnya akan berdampak pada kelompok masyarakat rentan. Nelayan dan kaum miskin di wilayah pesisir akan menjadi korbannya. Hingga saat ini nelayan sudah semakin sulit untuk menentukan kapan sebaiknya melaut karena ”musim” ikan semakin sulit diketahui. Meski laut menjadi korban, sebenarnya laut pula yang dapat menyelamatkan bumi karena dengan fitoplankton-nya mampu menyerap emisi karbon di bumi. Oleh karena itu, membangun dan mengelola pesisir dan laut ke depan mesti memperhatikan asumsi laut sebagai korban dan sekaligus laut sebagai penyelamat terhadap pemanasan global. Dengan demikian, makna laut dalam pembangunan baik dalam ekonomi maupun jasa lingkungan kini makin penting, sehingga perlu pengarus-utamaan kelautan dalam kebijakan nasional, khususnya dalam kebijakan mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim. Sehingga, masa depan laut kita sangat tergantung dari kecerdasan kita mendesain kebijakan mengantisipasi perubahan iklim global ini.

Daftar Pustaka
Jakarta: LIPI.Burke,Lauretta. Elizabeth Selig. Mark Spalding.
Reefs at Risk in Southeast Asia.
http://www.wikipedia.org
http://www.duaberita.com/main/artikel-dua/dua-lingkungan/46-dampak-pemanasan-globalkelautan-paling-terancam.html
http://www.wwf.or.id/berita_fakta/pressrelease/?7140/Tekanan-Perubahan-Iklim-terhadap-Terumbu-Karang

38 Comments »

  1. noaapoerba Said:

    ok…saya mau tahu….he he he
    tampilan sudah…judul ok..tinggal isinya aja…secepatnya ya

  2. febrian08 Said:

    cen komen word aku ya di febrian08.wordpress.com

  3. prince60 Said:

    mw donk cen…..kapan nih….gw tunggu….

  4. cheatonunpad Said:

    Hai Cen..,
    mau nanya neh…

    Bisa jelasin lagi tentang kondisi terumbu karang di Indonesia pada tahun 2009 ini ? kondisinya gimana ?

    • accen Said:

      ok c-ton,
      trims atas pertanyaan nya . .

      menurut laporan Reef at Risk (2002) menempatkan Indonesia sebagai salah satu negara dengan status terumbu karang yang paling terancam. Selama 50 tahun terakhir, proporsi penurunan kondisi terumbu karang Indonesia telah meningkat dari 10% menjadi 50%. Lebih lanjut, hasil survey P2O LIPI (2009) menyebutkan bahwa hanya 5,23% terumbu karang di Indonesia yang berada di dalam kondisi yang sangat baik.

  5. bily2 Said:

    cen mau nanya…emang apa aja sih yang buat terumbu karang tuh bisa tumbuh dengan baik?
    thx fren.
    ^^

    • accen Said:

      trims bung bily ats pertanyaan nya . .

      Terumbu karang dapat tumbuh dengan baik di perairan laut dengan suhu 21° – 29° C. Masih dapat tumbuh pada suhu diatas dan dibawah kisaran suhu tersebut, tetapi pertumbuhannya akan sangat lambat. Karena itulah terumbu karang banyak ditemukan di perairan tropis seperti Indonesia dan juga di daerah sub tropis yang dilewari aliran arus hangat dari daerah tropis seperti Florida, Amerika Serikat dan bagian selatan Jepang.

      Karang membutuhkan perairan dangkal dan bersih yang dapat ditembus cahaya matahari yang digunakan oleh zooxanthellae untuk berfotosintesis. Pertumbuhan karang pembentuk terumbu pada kedalaman 18 – 29 m sangat lambat tetapi masih ditemukan hingga kedalaman 90 m.

      Karang memerlukan salinitas yang tinggi untuk tumbuh, oleh karena itu, di sekitar mulut sungai atau pantai atau sekitar pemukiman penduduk akan lambat karena karang membutuhkan perairan yang kadar garamnya sesuai untuk hidup.

  6. noaa Said:

    Syarat UAS Meteorologi
    1. Deadline pengumpulan adalah tanggal 5 January 2010,
    2. Isi diprint dan dikumpul pada tanggal 7 January 2010, ke bu lintang atau pak Noa,
    3. Pertanyaan (komentar) dan jawaban diprint di lembar terpisah,
    4. Link diprint dalam lembar terpisah,
    1. Pembangunan blog 30%
    a. Pembangunan awal blog 40%
    b. Isi
    2. Link 5%
    a. Komentar 5%
    b. Sustansi 10%
    c. Jawaban pertanyaan 10%

  7. noaa Said:

    bagus judul dan isinya.
    pertanyaan saya :
    1. sebenarnya bagaimana rusaknya terumbu karang itu akibat perubahan iklim? (perubahan iklim atau pemanasan perairan)

    2. apa hubungan sumber makanan dengan terumbu karang?

    semoga bisa dijawab…

    • accentarigan Said:

      sy akan coba menjawab pak, . .
      mohon di koreksi bila menyimpang . .

      1. Terumbu karang dan pemanasan perairan, mempunyai keterkaitan yang sangat erat. Dimana pemanasan global yang memberi pengaruh kenaikan suhu permukaan air laut, menjadi ancaman besar bagi kerusakan/pemutihan terumbu karang. Pemutihan terumbu karang berdampak pada proses metabolismenya dan kelangsungan hidup karang karena suplai makanan ke karang berhenti, sehingga apabila karang mati maka akan berdampak pada ekosistem karang itu sendiri.
      Sebaliknya, terumbu karang yang bagus, dapat menyuplay oksigen (O2), ke atmosfer sekaligus menekan terjadinya pemanasan perairan.

      2. Setiap hari tanpa disadari penduduk telah memanfaatkan sumberdaya laut dan ekosistem terumbu karang, antara lain berbagai jenis ikan karang, udang-udangan dan kerang-kerangan tidak sekedar untuk komoditas ekspor luar negeri, melainkan konsumsi rumah tangga juga/sumber makanan. Bila terumbu karang rusak, maka otomatis ekosistem nya juga akan rusak. Dan tingkat produktivitas kita untuk mengkonsumsi jenis ikan karang, udang-udangan, dan karang-karangan akan menurun pula.

      • noaa Said:

        pertanyaan saya no 1. belum terjawab…saya ingin bagaimana terjadinya…bukan langsung menaikkan suhu, tapi mulailah dari matahari yang memaskan bumi, tetapi tidak homogen, kemudian …..

      • accentarigan Said:

        maaf baru rep pak, . .
        baru buka pak, . .
        saya akan coba menambahi pak, . .

        Dari seluruh radiasi matahari yang menuju ke permukaan bumi, sepertiganya dipantulkan kembali ke ruang angkasa oleh atmosfer dan oleh permukaan bumi. Pemantulan oleh atmosfer terjadi karena adanya awan dan partikel yang disebut aerosol. Keberadaan salju, es dan gurun memainkan peranan penting dalam memantulkan kembali radiasi matahari yang sampai di permukaan bumi.

        Dua pertiga radiasi yang tidak dipantulkan, besarnya sekitar 240 Watt/m2, diserap oleh permukaan bumi dan atmosfer. Untuk menjaga kesetimbangan panas, bumi memancarkan kembali panas yang diserap tersebut dalam bentuk radiasi gelombang pendek. Sebagian radiasi gelombang pendek yang dipancarkan oleh bumi diserap oleh gas-gas tertentu di dalam atmosfer yang disebut gas rumah kaca.
        Pemanasan global terjadi akibat dari peningkatan efek rumah kaca yang disebebakan oleh naiknya konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer. Semakin tinggi konsentrasi gas rumah kaca maka semakin banyak radiasi panas dari bumi yang terperangkap di atmosfer dan dipancarkan kembali ke bumi. Hal ini menyebabkan peningkatan suhu di permukaan bumi. Peningkatan suhu iklim juga bisa dikarenakan peningkatan radiasi matahari, namun efeknya relatif sangat kecil.
        Terumbu karang dan pemanasan perairan, mempunyai keterkaitan yang sangat erat. Dimana pemanasan global yang memberi pengaruh kenaikan suhu permukaan air laut, menjadi ancaman besar bagi kerusakan/pemutihan terumbu karang. Pemutihan terumbu karang berdampak pada proses metabolismenya dan kelangsungan hidup karang karena suplai makanan ke karang berhenti, sehingga apabila karang mati maka akan berdampak pada ekosistem karang itu sendiri.

  8. tanty Said:

    hey hey acceeennn
    permisiiii
    hihi
    kan td kata kamu kerusakan terumbu karang berdampak langsung pada ekosistem terus ikan akan lenyap karena tak ada sumber makanan. nah itu tuh emg semua jenisnya gitu lenyap ?
    emg jenis ikan apa aja sih yg bergantung banget hidupnya sama terumbu karang ?

    sekian dan tirmakasiiii 😀

    • accentarigan Said:

      benar . .
      semua jenis ikan karang tersebut akan lenyap/punah sebab mereka tidak dapat memperoleh makanan dan tempat hidup lagi.

      beberapa jenis ikan yang bergantung pada terumbu karang antara lain:
      -E. polyphekadion
      -Variola louti
      -P. areolatus
      -P. oligocanthus
      -E. fuscoguttatus
      -E. fuscoguttatus

  9. FaisaL Said:

    Mantap dat . . . !!

    Aq tanya simpel lah..

    Pada suhu berapa yang ideal untuk kelangsungan hidup terumbu karang ?

    Thanks dat . . .

    • accentarigan Said:

      ok . .
      thx dat . .

      menurut refrensi yang saya baca terumbu karang dapat hidup suhu air antara 21 derajat C hingga 29 derajat C (tergantung pada letak geografis), salinitas 32 ppm, dan arus yang tetap mengalir.
      (Makalah seminar OSEANIK ”Status Terumbu Karang akibat Perubahan Iklim di masa mendatang” oleh Noir P. Poerba.)

  10. mario Said:

    kl buat artikel kurang bnyak cen sumber na
    hehehehehe

    biar manteb kl ga sumber n dbnyakin
    tpi g usah d pke smua
    jadi kl lw uda maw skripsi gmpang
    soal n wat UP diliat jg pustaka na

    ok ok
    smoga nilai n bgus yooo

  11. Darmadi Said:

    tulisan yang sangat menarik kawand,,

    saya mau bertanya sedikit tentang hal terumbu karang diatas,,,

    dalam kaitannya jika area terumbu karang tersebut terkena limbah dan rusak apakah dampaknya terhadap perubahan iklim sendiri,,lalu menurut anda di indonesaia sendiri apakah peran terumbu karang sebagai pertubahan iklim sangat signifikan??

    • accentarigan Said:

      :wink:pertannyaan yang cukup menarik kawand . .
      artikel saya ini mengenai Rusaknya Terumbu Karang Oleh Perubahan Iklim. Dan tidak membahas tentang dampak sebaliknya.
      Mohon maap sebelumnya 😮

  12. gusti0909 Said:

    Nice blog acen .
    Baik dari desain maupun isi juga bagus .
    Leebih bagus lagi kalau saya memberikan pertanyaan .
    hhehe .
    🙂

    Inti nya sama ya pertanyaan2 nya,
    semua orang kalau ditanya mengenai langkah apa yang kita bisa lakukan dalam menanggapi perubahan iklim pasti tanggapan nya berbeda2 .
    Memang kalau kita mengangkat suatu tema mengenai perubahan iklim akibat pemanasan global sangat luas,
    menyangkut kemana2,
    seperti hutan, cuaca, bahkan terhadap laut .

    Sesuai artikel anda,
    saya hanya ingin tau langkah apa saja yang bisa kita lakukan (terutama mahasiswa kelautan) dalam hal menanggapi CLIMAATE CHANGE yang terjadi di Indonesia khusus nya di bidang kelautan kita ???

    Terimas kasih,
    mungkin itu saja,
    saya tunggu opini dari anda .
    🙂

    • accentarigan Said:

      trims sdri Gusti 😆

      saya sependapat dengan anda, banyak sekali tanggapan mengenai langkah yang bisa kita lakukan dalam menanggapi CLIMAATE CHANGE.
      namun menurut saya sendiri ada beberapa hal yang dapat kita lakukan khususnya kita sebagai mahasiswa kelautan, antara lain:
      1. Melakukan penyuluhan tentang Pemanasan Global dan Perubahan Iklim pada warga sekolah, generasi muda, masyarakat, industri dan pemerintah, agar peduli dan melakukan tindakan nyata dalam mencegah pemanasan global dan perubahan iklim
      2. Melakukan Tindak Nyata dengan cara;
      -menggunakan kendaraan yang hemat bahan bakar
      -mengemudi ramah lingkungan
      -Menghemat listrik/energi
      -Gerakan hemat air
      -Mengurangi sampah dan polusi dengan cara; menghindari pembakaran sampah, tidak membeli produk dengan kemasan berlebihan, menggunakan kertas bolak-balik, membeli produk daur ulang dan ramah lingkungan
      -Bergabung dengan organisasi pecinta lingkungan. Saling berbagi ilmu, pendapat, dan berdiskusi. Membangun trend hidup ramah lingkungan.
      -Bergabung dengan gerakan-gerakan sukarelawan, atau terlibat aktif dalam kegiatan lingkungan.

      3. Menggalakkan Program Penghijauan
      munkin bisa kita awali dengan menanam beberapa tumbuh-tumbuhan di taman rumah atau kosan kita.

      semoga dapat di terima 😀

  13. reeesa03 Said:

    apa yang menyebabkan terumbu karang bisa mengurangi efek pemanasan global ?
    memang terumbu karang sendiri memiliki apa yang dapat mengurangi efek pemanasan global ?
    \makasiii

    • wah,,

      saya ingin mencoba menjawab y atas pertanyaan reeesa,
      karena saya lihat ni bung accen k bingungan untuk menjawab nya,,
      saya jawab aja y,,
      hehehehee. . .

      sebenranya yg anda bahas dan anda tanyakan masih dalam perdebatan para ilmuwan2 dan isu2 pada saat ini,,
      karena dari beberapa sumber yg saya baca,
      bahwa unsur2 d dalam tumbuh karang belum d ketahui apa saja,
      dan jika terumbu karang banyak belum tentu bisa membantu untuk mengurangi atau mencegah efek dari pemanasan global, sebaliknya jika terumbu karang sedikit belum tentu jadi mempercepat terjadinya pemansan global,

      jadi tunggu saja hasil dari pembahasan para ilmuwan tersebut,

      intinya untuk mencegah global warming harus membenahi diri kita sendiri telebih dahulu agar mencintai lingkungan sekitar kita,

      terima kasih,

  14. prince60 Said:

    aku pengen nanya nih….apa emang hanya global warming saja yang paling mengancam keberadaan terumbu karang…..????

    faktor-faktor lain apa ja yang mengancam kelangsungan hidup terumbu karang???

    apa organisme di laut ada yang punya potensi untuk merusak terumbu karang?? klo ada jelasin ya….hehehe

    • accentarigan Said:

      😎 trimakasih sdr Aufa . .

      Benar bukan hanya global warming saja yang dapat mengancam keberadaan terumbu karang. Adapun beberapa faktor lain adalah Untuk Indonesia khusunya, kerusakan terumbu karang juga disebabkan oleh aktivitas manusia, yaitu Pembuangan limbah baik dari rumah tangga maupun industry, pembangunan infrastruktur, penangkapan ikan dengan racun, hingga penjualan karang mengakibatkan hilangnya sumber daya ini.

      Pada karang sistem pertahanan yang dikembangkan beragam tergantung dari jenisnya. Pada karang keras (Sclerectinia) sistem pertahanan yang dikembangkan yakni nematosit sedangkan pada jenis karang lunak (Alcyonaceae) sistem pertahanan yang dikembangkan yakni senyawa bioaktif yang disebut terpen. Kompetitor lain seperti alga juga mengembangkan sistem pertahanan yang tidak kalah kuatnya yakni senyawa bioaktif yang dapat merusak bahkan membunuh karang.
      Pada dasarnya alga dan karang bersimbiosis saling menguntungkan (komensalisme). Hal tersebut dikarenakan zooxhantella pada karang saling mendukung dengan polip karang untuk membangun struktur rangka karang. Tetapi alga diluar dari jenis zooxhantella dapat mengganggu karang.
      Kompetisi antara alga dan karang dalam ekosistem terumbu karang terjadi saat alga menginvasi karang. Saat alga mendominasi ruang maka karang yang tumbuh akan sedikit, tetapi sebaliknya saat karang yang mendominasi ruang maka alga yang tumbuh akan sedikit (Mc cook L. J, 2001 in Jompa J and Mc cook, 2003). Suksesi organisme yang berkompertisi tergantung dari lingkungan dan kompetitornya. Semakin mendukung lingkungannya dan kompetitornya sedikit maka organisme tersebut akan bertahan pada daerah tersebut.

      bila ada kekurangan mohon di maklumi 😳

  15. umenk Said:

    cen mw tanya…

    kan jika terumbu karang yang berada di coral trianglepada akhir abad ini hilang akan terjadi dampak yang buruk…

    bisa di kasih contoh yang lebih spesifik tidak??

    ya seperti dalam segi ekonomi,kelangsungan hidup,dll..

    thx,ditunggu jawabannya…

    • accentarigan Said:

      ok bung umenk 😈

      mungkin contoh spesifiknya dalam segi ekonomi, dan kelangsungan hidup yaitu, kurangnya pendapatan dari masyarakat tentunya. Kita ambil satu contoh dari sektor wisata. Bila karang tersebut sudah rusak maka otomatis para wisatawan akan berkurang untuk datang, bahkan tidak ada lagi.
      karena wisatawan tidak ada lagi, maka penduduk sekitar pun tidak memiliki penghasilan lagi tentunya.

  16. ok gan,,
    saya boleh bertanya kan gan tentang blog anda ini,
    pertanyaan saya sih simple aja,
    pasti anda bisa menjawabnya,

    bnyak sekali perdebatan mengenai pemanasan global saat ini,
    apakah sebenarnya benar2 ada dan nantinya akan terjadi atau hanya bohong belaka pemansan global itu,??

    karena sebenrnya banyak sekali yg membantah dan menyatakan isu global wrming adalah sebuah kebohongan,
    seperti di situs ini,
    mohon d buka:
    http://www.kaskus.us/showthread.php?t=2965426

    menurut anda sendiri sebagai mahasiswa kelautan bagaimana??

    • accentarigan Said:

      ok trimaksih gan atas pertanyaan nya :mrgreen:

      menyangkut masalah global warming memang banyak sekali pro dan kontra. namun meurut saya global warming mungkin saja terjadi bila kita tidak mencegahnya sejak dini.
      Pemanasan global adalah danya proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, daratan Bumi, dan samudra sejak pertengahan abad ke-20 dan diproyeksikan kelanjutan. Suhu permukaan global meningkat 0,74 ± 0,18 ° C (1,33 ± 0,32 ° F) antara awal dan akhir abad ke-20. Para Panel Antar pemerintah tentang Perubahan Iklim (IPCC) menyimpulkan bahwa sebagian besar kenaikan suhu yang diamati sejak pertengahan abad ke-20 ini disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas rumah kaca akibat kegiatan manusia seperti bahan bakar fosil pembakaran dan penggundulan hutan. IPCC juga menyimpulkan bahwa variasi dalam fenomena alam seperti radiasi matahari dan vulkanisme yang dihasilkan sebagian besar pemanasan dari pra-industri untuk tahun 1950 dan memiliki efek pendinginan kecil sesudahnya. Kesimpulan dasar ini telah didukung oleh lebih dari 40 masyarakat ilmiah dan akademi ilmu pengetahuan, termasuk semua akademi sains nasional dari di negara-negara industri utama.
      Model iklim proyeksi diringkas dalam laporan IPCC terbaru menunjukkan bahwa global suhu permukaan kemungkinan akan naik lagi 1,1-6,4 ° C (2,0-11,5 ° F) selama abad ke-21. Ketidakpastian dalam perkiraan ini muncul dari penggunaan berbeda model dengan sensitivitas terhadap konsentrasi gas rumah kaca dan penggunaan yang berbeda di masa mendatang perkiraan emisi gas rumah kaca. Ketidak pastian lain termasuk bagaimana pemanasan dan perubahan yang terkait akan bervariasi dari satu wilayah ke wilayah di seluruh dunia. Kebanyakan penelitian berfokus pada periode hingga tahun 2100. Namun, pemanasan yang diperkirakan akan terus berlanjut melampaui emisi 2100 bahkan jika berhenti, karena besarnya kapasitas panas dari lautan dan masa pakai yang panjang karbon dioksida di atmosfer.
      Peningkatan suhu global akan menyebabkan permukaan air laut naik dan akan mengubah jumlah dan pola curah hujan, mungkin termasuk perluasan subtropis padang pasir. Pemanasan akan terkuat di Kutub Utara dan akan dikaitkan dengan terus mundur dari gletser, lapisan es dan lautan es. Kemungkinan lain efek termasuk peningkatan intensitas cuaca ekstrim peristiwa, spesies punah, dan perubahan dalam hasil pertanian.

      Adapun beberapa respon yang bisa kita lakukan adalah mitigasi untuk mengurangi emisi lebih lanjut; adaptasi untuk mengurangi kerusakan yang disebabkan oleh pemanasan; dan, yang lebih spekulatif, geoengineering untuk membalikkan pemanasan global. Sebagian besar pemerintah nasional telah menandatangani dan meratifikasi Protokol Kyoto yang bertujuan mengurangi gas rumah kaca emisi.

      Mungkin sedikit ini yang bisa saya sampaikan gan 🙄

  17. febrian08 Said:

    cen aku mau nannya,,,,,apakah peran terumbu karang terhadap climate change,, dan apakah terumbu karang tersebut apakah sebagai carbon sink atau sebagai carbon source????
    jelasin ya,,,,

    • accentarigan Said:

      YA, Trimakasih sdr Febrian, . .

      terumbu karang cukup peran dalam climate change, karena terumbu karang merupakan salah satu biota yang mampu menyerap karbon dioksida dari polusi udara di bumi ini. Oleh sebab itu kita harus melestarikan terumbu karang agar dapat mencegah terjadinya perubahan Iklim.

  18. meitha15 Said:

    cen mau nanya terus apa yang harus kita lakukan untuk melindungi terumbu karang dari perubahan iklim????

    • accentarigan Said:

      trimakasih atas pertanyaan sdri . .
      ada beberapa langkah yang dapat kita lakukan untuk melindungi terumbu krarang dari perubahan iklim,

      -Terapkan prinsip 3R (reduce-reuse-recycle) dan hemat energi. Terumbu karang adalah ekosistem yang sangat peka terhadap perubahan iklim. Kenaikan suhu sedikit saja dapat memicu pemutihan karang (coral bleaching). Pemutihan karang yang besar dapat diikuti oleh kematian massal terumbu karang. Jadi apapun yang dapat kita lakukan untuk mengurangi dampak global warming, akan sangat membantu terumbu karang.
      -Buang sampah pada tempatnya, tidak membuang sampah ke sungai yang kemudian akan bermuara ke laut. Hewan laut besar sering terkait pada sampah-sampah sehingga mengganggu gerakannya. Misalnya sampah plastik yang transparan diperkirakan kadang dimakan oleh penyu karena tampak seperti ubur-ubur. Sampah plastik ini akan mengganggu pencernaanya.
      -Bagi penyelam pemula atau yang sedang belajar sebaiknya melakukan penyelaman di perairan yang tidak ber-terumbu karang.
      -Monitoring berkala terumbu karang dan melakukan penyuluhan kepada masyarakat pesisir.

      trimakasih, semoga kita dapat menerapkannya 😉

  19. dhabud55 Said:

    cen…kalo terumbukarang musnah apa yang terjadi untuk kehidupan di laut?

    oke lae…comment ganti haa

    • accentarigan Said:

      seperti isi artikel saya ini,
      Ancaman terhadap kelangsungan hidup terumbu karang, mengakibatkan kerusakan lingkungan yang besar. Terumbu karang yang merupakan sentral dari ekosistem laut sangat mempengaruhi kehidupan di laut. Komposisi oksigen di laut menjadi berkurang. Banyak biota laut, baik hewan maupun tumbuhan akan ikut musnah jika terumbu karang menjadi rusak. Selain itu, di daerah-daerah pesisir pantai akan mudah terjadi abrasi, mengakibatkan perubahan lingkungan yang drastis dan membuat tidak adanya perlindungan terhadap daerah pantai. Berbagai pencemaran yang terjadi bukan hanya merusak laut tapi juga mengancam kesehatan manusia. Ikan yang ditangkap dengan menggunakan racun kemudian di konsumsi sangat membahayakan manusia. 😯

  20. ulincool Said:

    acent coy,,
    saya mau nanya,
    bagaimana proses coral bleching dan apa dampak negatifnya untuk laut itu sendiri???
    makasih.

    • accentarigan Said:

      trimakasih atas pertanyaan nya ulin coy 🙂

      coral bleching dapat diartikan sebagai hilangnya pigmen warna dari terumbukarang yang diakibatkan oleh stress lingkungan. Pemutihan ini sebenarnya adalah proses lepasnya dinoflegellata dari karang sehingga yang tampak adalah hanya coral saja.

      Pemutihan ini berdampak pada proses metabolisme dan kehidupan karang, dikarenakan pasokan makanan ke karang berhenti, sehingga bila karang mati maka akan berdampak luas pada ekosistem karang itu sendiri. Dimana kita tahu, banyak spesies yang bergantung terhadap terumbu karang.


{ RSS feed for comments on this post} · { TrackBack URI }

Leave a reply to josuasilitonga Cancel reply